9 Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
9 Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
1. Konstruksi kolam
Tahap
utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah
maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam
terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk
menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan.
Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama
satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.Setelah kolam sudah
terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses
pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.
Kemudian
tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung
dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan
daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air
berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena
penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian
air.
2. Pemilihan Benih Unggul
Benih unggul dapat kita lihat dengan cara memperhatikan Ciri-ciri Sebagai Berikut :
- Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
- Gesit, Agresif Dan cerah;
- Ukuran Terlihat Sama Rata;
- Warna Sedikit Lebih Terang;
3. Penebaran Benih
Siapkan
benih 1000 lele dumbo/sangkuriang ukuran 1,5-2 inci”. Untuk ukuran
kolam 2m x 1m x 1m. jika budidaya yang di lakukan dalam kuota yang besar
maka penebaran benih kita akumulasikan dengan perbandingan sesuai
ketentuan diatas. Bibit yang baru dibeli jangan segera dimasukkan ke
dalam wadah atau kolam untuk budidaya, tapi harus melalui tahap
peredaman yang dapat menyesuaikan benih ikan dengan air di kolam habitat
untuk ikan di budidaya.
Langkah-langkah sebagai berikut :
- Siapkan Bak / Ember;
- Masukan air kolam yang akan di jadikan budidaya ikan kedalam ember/bak;
- Masukan Benih Lele yang akan Di tebar;
- Diamkan Selama Kurang lebih selama 30 Menit (tujuan agar benih ikan melakukan penyesuain dengan air kolam bakal budidaya) dan untuk menghilang stres ikan setelah di pindahkan dari habitat penangkaran dan akan masuk kehabitat baru.;
- Setelah 30 menit benih dapat di tebar ke dalam kolam baik kolam tanah maupun kolam terpal.
Alasannya dilakukan
sortir karena, ikan lele yang lebih kecil akan sulit untuk mendapatkan
makanan karena kalah cepat dengan yang lebih besar dan dapat
memperlambat laju pertumbuhan ikan sebagian. Oleh karena itu, sejak awal
kita harus menyiapkan dua kolam ukuran yang sama dengan tujuan untuk
memisahkan ikan yang sudah di lakukan sortir. Apabila tidak
mempunyai lokasi yang cukup luas kita dapat menyiapkan kolam untuk ikan
hasil sortir lebih kecil dari kolam budidaya. karena hanya ikan yang
kecil saja yang di pindahkan ke kolam hasil sortir (kolam kecil untuk
ikan yang kecil) dan kolam yang besar kita gunakan untuk ikan yang
besar.
4. Pengaturan Kualitas air
Air
kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air
sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm
(bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.
5. Kedalaman air
Kolam
jangan terlalu dangkal karena penguapan akan membuat ikan menjadi
terlalu panas. Tentunya ini akan membuat ikan menjadi kelelahan dan
mati. Solusinya adalah dengan menambahkan air telah surut kembali ke
posisi yang telah ditentukan.
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
Selain itu perlu untuk menambahkan tanaman air seperti kangkung, daun talas / talas, dan eceng gondok. Fungsi sebagai tanaman peneduh, selain itu juga dapat menyerap racun yang terkandung dalam air kolam. tingkat air kolam 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).
6. Tingkat Kejernihan Air
Pada
dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat
dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele
tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk
tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba
makanan.
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.
Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.
Bisa jadi kita memasukan air yang mengandung bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit. sebagai penangkalnya yaitu dengan memberikan daun seperti yang disebutkan di atas sehingga air berwarna hijau.
7. Pakan
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00
pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa
jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun.
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun.
8. Pengendalian Hama dan Penyakit
Hama
dan penyakit tidak bisa dianggap remeh karena sangat mempengaruhi baik
volume produksi. maupun tingkat keberhasilan dalam budidaya ikan. Hama
biasanya binatang yang berang-berang, burung pemakan ikan, kucing, dll
Adapun penyakit seperti virus dan bakteri.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.
Pencegahan adalah dengan menggunakan semacam penghalang sehingga tidak ada hewan liar yang masuk ke kolam dan makan benih lele. Untuk penyakit dapat diberikan obat-obatan yang banyak tersedia di toko perikanan, tergantung pada jenis penyakit yang menjangkit ikan lele.
9. Panen
Setelah Kurang lebih selama 90 hari, ikan akan dipanen. Pemanenan
dilakukan dengan menyortir dengan memilih ikan yang layak untuk
dikonsumsi (dijual) ukuran biasanya 4 sampai 7 ekor per kg atau sesuai
dengan keinginan pembeli, maka ukuran yang lebih kecil dipelihara
kembali.
wah jadi mau budidaya lele deh
BalasHapusAXIS